UPT Perikanan Budidaya Air Tawar Pasuruan Didorong Kembangkan Ikan Lele dan Ikan Dewa

MERAHPUTIH I PASURUAN - Penjabat (Pj) Bupati Pasuruan, Nurkholis, menyampaikan harapannya agar Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perikanan Budidaya Air Tawar (PBAT) tidak hanya fokus pada budidaya ikan nila hitam dan merah, tetapi juga mulai mengembangkan varietas baru seperti ikan lele dan ikan dewa.

Dalam kunjungannya ke UPT PBAT di Desa Penataan, Kecamatan Winongan, Selasa pagi, Nurkholis menekankan bahwa peluang ekonomi dari ikan lele dan ikan dewa jauh lebih besar dibandingkan ikan nila. Ia mencontohkan bahwa ikan dewa konsumsi memiliki harga jual fantastis, mencapai Rp 3,5 juta per kilogram.

"Potensi benih perlu diperhatikan bukan hanya dari sisi kemudahan budidaya, tetapi juga nilai ekonomisnya. Kalau lele lebih tinggi dibanding nila, ya harus mulai bergeser ke sana. Ikan dewa pun punya peluang besar," ungkap Nurkholis.

Nurkholis juga menjelaskan bahwa ikan lele dan ikan dewa memiliki pangsa pasar yang spesifik. Ikan lele menjadi primadona bagi warung kaki lima hingga rumah makan skala menengah, sementara ikan dewa cenderung diminati masyarakat kelas atas dan sering menjadi menu di restoran atau pada momen perayaan besar seperti Imlek.

"Permintaan ikan lele pasti stabil karena kebutuhan lokal yang besar. Tapi untuk ikan dewa, meskipun pasarnya lebih segmented, harganya sangat menjanjikan, terutama saat hari raya besar," tambahnya.

Saat ini, UPT PBAT Penataan masih mengandalkan ikan nila hitam sebagai produk unggulan. Dari 130 kolam yang tersedia, sekitar 50 kolam digunakan untuk budidaya ikan nila, sedangkan sisanya dialokasikan untuk ikan hias, bawal, dan jenis lainnya. Permintaan benih ikan nila hitam pun cukup tinggi, tidak hanya dari Pasuruan, tetapi juga dari daerah lain seperti Surabaya, Sidoarjo, Gresik, dan Lamongan.

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Pasuruan, Alfi Khasanah, mengakui bahwa permintaan benih nila hitam sering kali melebihi kapasitas produksi, terutama saat musim hujan yang mengganggu proses pemijahan ikan. "Ada permintaan 400 ribu ekor benih ikan nila hitam, tapi saat ini kami cukup kewalahan," ujarnya.

Menanggapi arahan Pj Bupati, UPT PBAT akan mencoba meningkatkan produksi benih ikan lele, meskipun saat ini masih terbatas dengan hanya 30 indukan yang tersedia. "Kami siap menindaklanjuti arahan tersebut, semoga dalam waktu dekat bisa berhasil," kata Kepala UPT PBAT Penataan, Yudi Prasetya.

Di tahun 2024 ini, UPT PBAT telah melampaui target Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 85 juta. "Target sudah tercapai lebih dari 100 persen sejak November," tambah Yudi.

Melalui diversifikasi budidaya ikan di UPT PBAT, Nurkholis berharap potensi perikanan Kabupaten Pasuruan dapat semakin optimal, sekaligus meningkatkan kontribusi sektor ini terhadap perekonomian daerah.

Dengan langkah inovatif dan kerja sama berbagai pihak, budidaya ikan lele dan ikan dewa berpotensi membuka peluang baru yang lebih menguntungkan, baik bagi PAD maupun masyarakat setempat. (red)

 

harianmerahputih.id tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Back to Top