Ning Lia Apresiasi Kemenag atas Percepatan PPG: Dorong Guru Agama Lebih Profesional dan Sejahtera

 MERAHPUTIH I SURABAYA - Anggota DPD RI, Dr. Lia Istifhama, memberikan pujian atas langkah strategis Kementerian Agama (Kemenag) dalam meningkatkan kualitas pendidikan agama melalui percepatan Program Pendidikan Profesi Guru (PPG). Menurut Ning Lia, sapaan akrab Lia Istifhama, program ini tidak hanya berdampak positif pada profesionalitas guru, tetapi juga pada kesejahteraan mereka.

“Saya sangat mengapresiasi percepatan pelaksanaan PPG oleh Kemenag. Ini adalah upaya nyata dalam meningkatkan kompetensi guru agama yang berperan penting dalam membangun karakter anak bangsa,” ujar Ning Lia. Ia menambahkan bahwa guru agama memegang peran strategis dalam menjaga keberagaman dan toleransi di Indonesia.

Ning Lia juga menegaskan pentingnya dukungan semua pihak terhadap program ini, yang mencakup guru madrasah dan guru agama di sekolah umum dari berbagai agama.

“Melalui PPG, kita berharap dapat mencetak generasi pendidik yang lebih kompeten dan siap menghadapi tantangan dunia pendidikan yang semakin kompleks,” jelasnya.

Kementerian Agama menetapkan target tinggi dalam pelaksanaan PPG. Menteri Agama, Nasaruddin Umar, mengungkapkan bahwa program ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi lebih dari 625.000 guru agama dalam dua tahun ke depan.

“Percepatan ini adalah bagian dari dukungan terhadap kebijakan pemerintah Prabowo-Gibran untuk meningkatkan kualitas pendidikan,” tegasnya.

Program ini mencakup guru dari berbagai agama, termasuk Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Khonghucu. Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Abu Rokhmad, menjelaskan bahwa PPG ini juga sejalan dengan penguatan Moderasi Beragama.

“Dengan pelaksanaan serempak, koordinasi menjadi lebih efektif, dan tujuan memperkuat toleransi antaragama dapat tercapai,” papar Abu Rokhmad.

Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Kemenag, Thobib Al-Asyhar, merinci jadwal pelaksanaan PPG. Pada 2025, sebanyak 269.168 guru akan mengikuti program ini, dengan angkatan pertama dimulai pada Maret 2025 dan melibatkan hingga 100.000 peserta. Sementara pada 2026, targetnya meningkat menjadi 356.313 guru.

Adapun kriteria peserta meliputi status sebagai guru aktif, kualifikasi akademik minimal S-1 atau D-IV, serta belum memiliki sertifikat pendidik. Peserta juga harus memenuhi syarat usia dan kesehatan yang telah ditetapkan.

Program PPG diharapkan mampu menciptakan pendidikan agama yang inklusif dan harmonis di Indonesia.

“Dengan adanya guru-guru yang lebih profesional, kita dapat membangun masyarakat yang lebih toleran dan berdaya saing,” tutup Ning Lia. (red) 

 

 

harianmerahputih.id tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Back to Top