Ribuan Jemaat Rayakan Natal di Balai Kota Surabaya: Simbol Toleransi dan Harmoni
MERAHPUTIH I SURABAYA - Halaman Balai Kota Surabaya dipenuhi oleh lebih dari 7.000 jemaat Kristiani, baik dari kalangan Kristen maupun Katolik, yang hadir untuk mengikuti Perayaan Natal yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Acara ini sekaligus menjadi momentum penguatan kerukunan antarumat beragama di Kota Pahlawan, Rabu malam (15/1/2025),
Kegiatan diawali dengan sejumlah penampilan seni yang memeriahkan suasana, sebelum dilanjutkan dengan kebaktian Perayaan Natal. Firman Tuhan disampaikan oleh Pdt. Dr. Daniel Tumbel, M.Th., sedangkan pesan Natal diberikan oleh Romo Timotius Siga dari Keuskupan Surabaya.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya acara tersebut.
"Puji Tuhan, ini adalah Perayaan Natal kedua yang digelar di Balai Kota sejak 2024. Tema 'Kerukunan untuk Menuju Indonesia Emas' mengingatkan kita bahwa persatuan adalah fondasi untuk membangun bangsa yang maju," ujarnya.
Wali Kota Eri juga menekankan bahwa Balai Kota Surabaya kini menjadi rumah bagi seluruh agama. "Surabaya ini beragam, tetapi tetap satu. Di sini kita merayakan semua hari besar agama, dari Natal, Waisak, Idul Fitri, hingga Cap Go Meh. Ini wujud nyata bahwa Surabaya adalah kota toleransi," jelasnya.
Pemkot Surabaya bahkan telah merencanakan berbagai perayaan lainnya, termasuk Cap Go Meh pada Februari 2025, sebagai bagian dari komitmen untuk menghormati keberagaman agama dan budaya di kota ini.
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Eri mengajak seluruh jemaat Kristiani untuk memperkuat kerukunan.
"Semangat Natal ini mari kita jadikan momentum untuk bergandengan tangan, membangun Surabaya sebagai pilar Indonesia Emas. Dengan persatuan, kita bisa menghadirkan masa depan yang lebih baik bagi bangsa," tuturnya.
Ketua Persekutuan Gereja-Gereja Pentakosta Indonesia (PGPI) Kota Surabaya, Pdt. Pinpin Johan, turut mengapresiasi langkah Pemkot Surabaya.
"Ini adalah momen yang luar biasa, di mana Wali Kota Eri Cahyadi mempersatukan umat beragama melalui perayaan Natal. Balai Kota telah menjadi simbol rumah kerukunan di Kota Pahlawan," katanya.
Ia pun mendoakan agar Wali Kota beserta jajaran Pemkot Surabaya terus diberkati dan dapat menjaga harmoni di tengah keberagaman. "Doa kami, semoga Kota Surabaya selalu menjadi teladan toleransi bagi Indonesia," pungkasnya.
Perayaan Natal ini tidak hanya menjadi bukti kuatnya harmoni di Surabaya, tetapi juga simbol keberagaman yang hidup berdampingan dalam damai, menuju cita-cita Indonesia Emas 2045. (red)
harianmerahputih.id tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Berita Terkait


Berita Lainnya





