Kemudahan Adminduk di Genggaman: Pemkot Surabaya L
Kemudahan Adminduk di Genggaman: Pemkot Surabaya Luncurkan Klampid New Generation
MERAHPUTIH I SURABAYA - Surabaya kini melangkah lebih maju dalam pelayanan administrasi kependudukan (adminduk). Mulai hari ini, warga bisa mengurus berbagai dokumen kependudukan secara online melalui aplikasi Klampid New Generation (KNG) yang dikembangkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Surabaya. Inovasi ini diharapkan memberikan kemudahan bagi masyarakat dengan akses yang praktis dan efisien.
Kepala Dispendukcapil Kota Surabaya, Eddy Christijanto, menjelaskan bahwa aplikasi KNG adalah wujud komitmen Pemkot Surabaya untuk menghadirkan layanan berbasis digital.
“Dengan KNG, warga bisa mengurus dokumen secara mandiri dari ponsel mereka. Ini adalah langkah kami menuju pelayanan publik yang lebih baik dan cepat,” ujar Eddy dalam konferensi pers, Senin (20/1/2025).
Aplikasi KNG dapat diakses melalui website dispendukcapil.surabaya.go.id atau dengan memindai kode QR yang disediakan di kantor kelurahan, kecamatan, Mal Pelayanan Publik Siola, dan nantinya akan disebar ke Balai RW. Setelah mengunduh aplikasi, pengguna cukup mendaftarkan akun dengan memasukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK), nomor ponsel, dan email aktif. Verifikasi dilakukan melalui kode OTP dan foto selfie memegang KTP untuk memastikan keaslian data.
Aplikasi ini menawarkan lebih dari 30 jenis layanan, termasuk pembuatan akta perkawinan, perceraian, kematian, perubahan biodata, hingga pencetakan ulang KTP dan Kartu Keluarga. Eddy menjelaskan, proses pengajuan sangat sederhana. Setelah mengikuti petunjuk dalam aplikasi, warga akan menerima e-surat sebagai bukti dan alat pelacakan pengajuan.
Eddy menegaskan bahwa kehadiran KNG bertujuan mempermudah masyarakat. Dengan layanan ini, warga tidak perlu lagi datang langsung ke kantor Dispendukcapil, sehingga mengurangi antrean dan menghemat waktu.
“Misalnya pedagang bisa tetap berjualan sambil mengurus dokumen. Ini solusi untuk berbagai profesi,” tambahnya.
Selain mengurangi praktik percaloan, Eddy berharap aplikasi ini dapat memanfaatkan gawai warga untuk hal produktif.
“Kami ingin warga menggunakan ponsel tidak hanya untuk media sosial, tetapi juga untuk memanfaatkan layanan publik,” ujarnya.
Bagi warga yang belum terbiasa dengan teknologi atau memiliki keterbatasan fisik, Dispendukcapil masih menyediakan layanan offline seperti perekaman KTP elektronik di Siola atau layanan jemput bola.
Eddy menargetkan bahwa ke depannya 90 persen layanan adminduk dapat dilakukan secara mandiri melalui aplikasi KNG. Dengan langkah ini, Surabaya semakin dekat menjadi Smart City yang mengedepankan pelayanan digital bagi warganya. (red)
harianmerahputih.id tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Berita Terkait


Berita Lainnya





