Pemprov Jawa Tengah Optimistis Capai Target Luas Tambah Tanam 105.740 Hektare
MERAHPUTIH I SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah optimistis mampu memenuhi target Luas Tambah Tanam (LTT) seluas 105.740 hektare. Hal ini disampaikan oleh Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana dalam Rapat Koordinasi Wilayah Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-Jawa Tengah di BPSDM Provinsi Jawa Tengah, Senin (14/10/2024).
Rapat tersebut dihadiri oleh Direktur Serealia Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Moh Ismail Wahab, serta diikuti oleh kepala dinas terkait dari seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah.
“Kami terus berupaya dalam pengamanan produksi dan percepatan penanaman padi tahun 2024. Jawa Tengah selama ini menjadi salah satu penopang utama ketahanan pangan nasional,” ujar Nana.
Nana menjelaskan bahwa upaya Pemprov Jateng didukung oleh pemerintah pusat, dengan bantuan berupa benih padi unggul untuk 246.848 hektare, 99 unit alat panen, 69 unit traktor roda empat, 5.139 unit pompa air, 1,4 juta ton pupuk bersubsidi, serta 542 unit traktor roda dua.
“Kami sangat berterima kasih atas perhatian pemerintah pusat, dan bantuan tersebut sudah kami distribusikan ke kabupaten/kota. Pelaksanaannya juga dibantu oleh TNI, terutama untuk pompanisasi, yang evaluasinya sudah mencapai 93 persen penggunaan,” tambah Nana.
Hingga Oktober 2024, Jawa Tengah telah mencapai LTT seluas 105.740 hektare dari target nasional sebesar 195.156 hektare. Pj Gubernur pun menegaskan pentingnya kerja sama antar dinas di kabupaten/kota untuk terus meningkatkan pencapaian LTT agar dapat mendekati target pusat.
“Jawa Tengah selama ini dinilai mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi padi,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, Supriyanto, menyatakan bahwa pihaknya akan mengoptimalkan pencapaian LTT pada Oktober ini, terutama dengan adanya prediksi hujan pertengahan bulan yang diperkirakan oleh BMKG.
“Kami optimistis mencapai target 105.740 hektare, apalagi dengan dukungan dari prakiraan hujan yang akan datang,” kata Supriyanto.
Moh Ismail Wahab juga menyampaikan keyakinannya bahwa Jawa Tengah akan mampu memenuhi target LTT. “Biasanya pada pertengahan Oktober produksi akan meningkat, dan dengan dukungan dari pusat, Jawa Tengah sebagai lumbung padi nomor dua di Indonesia tetap berperan strategis,” pungkasnya. (red)
harianmerahputih.id tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE