Fenomena Ulat Jati: Antara Ancaman dan Peluang Pangan Alternatif

MERAHPUTIH I SURABAYA - Belakangan ini, kemunculan ulat jati dalam jumlah besar menjadi perhatian di sekitar hutan jati. Video yang memperlihatkan ulat-ulat tersebut memenuhi jalan hingga masuk ke rumah warga beredar luas. Bahkan, sebagian masyarakat mulai mengolah ulat ini menjadi hidangan. Namun, apakah aman mengonsumsi ulat jati?

Dosen Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya), Nur Hidayatullah Romadhon, menjelaskan manfaat sekaligus risiko yang menyertai konsumsi ulat jati.

“Ulat jati kaya akan protein, menjadikannya sumber gizi yang potensial. Ini bisa menjadi alternatif pangan bernilai ekonomi tinggi jika diolah dengan benar,” ujar Nur Hidayatullah.

Ia menambahkan, pemanfaatan ulat jati dapat membantu mengontrol populasinya secara alami. Namun, ada risiko yang harus diperhatikan. Sebagian orang mungkin mengalami alergi, dan ulat tertentu berpotensi mengandung senyawa toksik yang berbahaya bila tidak diproses dengan tepat.

Secara ekologis, eksploitasi ulat jati juga harus dilakukan secara hati-hati. “Eksploitasi yang berlebihan bisa mengganggu keseimbangan ekosistem, termasuk berkurangnya predator alami atau terganggunya siklus pohon jati,” jelasnya.

Dayat menegaskan pentingnya pendekatan yang bijak dalam mengelola lonjakan populasi ulat jati, terutama setelah musim hujan. Menurutnya, upaya pengendalian berbasis ekologi dan edukasi pengolahan pangan yang tepat bisa menjadi solusi.

“Fenomena ini dapat dimanfaatkan sebagai peluang yang bermanfaat, asalkan dilakukan dengan pendekatan yang seimbang. Dengan begitu, kita bisa menjaga keberlanjutan ekosistem sekaligus memaksimalkan manfaatnya bagi masyarakat,” tutupnya.

Fenomena ulat jati kini menjadi pengingat pentingnya memadukan solusi ekologis dengan inovasi pangan, demi manfaat jangka panjang bagi lingkungan dan manusia. (red)

harianmerahputih.id tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Back to Top