Pemkot Surabaya Dorong Kesadaran Lingkungan Melalui Penghargaan Eco School dan Lomba Kreatif

MERAHPUTIH I SURABAYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mendorong kepedulian terhadap lingkungan sejak usia dini melalui ajang penghargaan Eco School, Eco Pesantren, Pangeran-Putri Lingkungan, serta Lomba Asah Terampil. Pada Selasa (21/1/2025), acara awarding digelar di Gedung Convention Hall dengan dihadiri Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.

Dalam sambutannya, Wali Kota Eri menegaskan pentingnya menjaga lingkungan demi mengurangi dampak perubahan iklim yang semakin ekstrem. "Suhu dunia sudah naik drastis, dan ini harus kita antisipasi bersama. Mulailah dengan langkah kecil seperti menjaga lingkungan sekitar," ujarnya di hadapan para siswa.

Sebagai langkah konkret, Eri meminta Kepala Dinas Pendidikan (Kadispendik) Yusuf Masruh dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (Kadis LH) Dedik Irianto untuk terus melibatkan siswa dalam kegiatan ramah lingkungan. Upaya ini meliputi pengelolaan sampah organik dan anorganik, pembuatan sumur resapan, hingga penanaman pohon.

Pada kesempatan ini, 30 siswa-siswi dari berbagai jenjang pendidikan menerima penghargaan atas prestasi mereka. Beberapa di antaranya adalah Alita Queensha Wicitra dan Syafira Septiyana dari TK Auditya sebagai juara lomba asah terampil tingkat PAUD, serta Muhammad Zuhud Ardityawan dari SDN Jemurwonosari I sebagai Pangeran Lingkungan Hidup.

Selain siswa, sekolah-sekolah dan pesantren yang berkontribusi melalui program Eco School dan Eco Pesantren juga mendapatkan apresiasi. Dedik Irianto menyebut bahwa lomba ini diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai jenjang, termasuk 27 pesantren di Surabaya.

Tidak hanya siswa, Wali Kota Eri juga menegaskan kewajiban bagi jajaran pemerintah untuk memberikan teladan. “ASN hingga kepala dinas harus memilah sampah dan menanam pohon setiap kali naik jabatan. Jangan kalah dengan anak-anak ini!” tegasnya.

Melalui ajang ini, Pemkot Surabaya berharap dapat membangun kesadaran kolektif terhadap isu lingkungan. Dedik menambahkan bahwa proyek yang dilakukan siswa tidak sekadar teori, tetapi harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Acara awarding ini menjadi bukti komitmen Surabaya dalam menciptakan generasi peduli lingkungan yang akan menjadi garda terdepan menghadapi tantangan perubahan iklim di masa depan. (red)

harianmerahputih.id tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Back to Top