Kongres XVIII Muslimat NU Resmi Ditutup, Khofifah: "Ibu-ibu, I Love You Full!"

 

MERAHPUTIH I SURABAYA – Setelah enam hari penuh menggelar rangkaian musyawarah, Kongres XVIII Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) resmi ditutup pada Sabtu (15/2/2025). Para peserta yang berasal dari seluruh Indonesia dan perwakilan luar negeri kini bersiap kembali ke daerah masing-masing, membawa hasil kongres serta rencana aksi yang telah disusun bersama.

Ketua Umum Dewan Pembina PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa, menyampaikan apresiasi mendalam atas dedikasi seluruh peserta dalam merumuskan kebijakan dan program kerja Muslimat NU ke depan. Dengan penuh semangat, ia mengucapkan terima kasih sekaligus perpisahan yang hangat.

"Ibu-ibu, selamat kembali ke daerah masing-masing. Terima kasih. I love you full!" ujar Khofifah disambut tepuk tangan meriah. Ia bahkan menggabungkan kedua tangannya membentuk simbol hati, menambah suasana haru dalam momen penutupan.

Tak sekadar forum diskusi, kongres kali ini juga menghasilkan sejumlah plan of action yang siap ditindaklanjuti di berbagai daerah. Khofifah menegaskan bahwa para peserta akan mengimplementasikan program-program hasil Kongres dan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas).

"Alhamdulillah, hari ini penutupan. Para peserta pulang membawa catatan strategis yang siap ditindaklanjuti, baik dari hasil Kongres maupun Mukernas. Kita juga membahas lima perangkat Muslimat NU yang berbadan hukum," jelasnya.

Sebagai organisasi yang memiliki peran besar dalam bidang sosial, pendidikan, dan kesehatan, Muslimat NU kini menaungi 209 panti asuhan, 111 rumah sakit dan klinik, serta 14.350 lembaga pendidikan—termasuk 9.800 Taman Kanak-Kanak dan Raudhatul Athfal serta 6.800 PAUD. Selain itu, Muslimat NU juga mengelola 11 Balai Latihan Kerja (BLK) dan lebih dari 72.000 majelis taklim di seluruh Indonesia.

Dalam Kongres XVIII ini, Muslimat NU juga menyatakan kesiapannya menjadi mitra dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Organisasi ini berencana menyiapkan 1.000 titik dapur sehat untuk mendukung program tersebut, yang telah dikoordinasikan dengan Badan Gizi Nasional (BGN).

"Kami prioritaskan fasilitasi untuk menjadi mitra MBG. Kami telah berkomunikasi dengan Kepala BGN, dan Muslimat NU akan menyiapkan titik dapur sehat. Bahkan sebelum jam 2 hari ini, kami ingin mengidentifikasi seberapa banyak daerah yang siap menjalankan program ini," tegas Khofifah.

Papua menjadi salah satu daerah yang menunjukkan antusiasme tinggi dalam program ini. Menurut Khofifah, komitmen Muslimat NU di Papua luar biasa dalam upaya menyediakan makanan bergizi bagi anak-anak hingga pelosok negeri.

"Respon dari Papua sangat luar biasa. Ini penting untuk memastikan gizi anak-anak bangsa terpenuhi di seluruh pelosok negeri," tambahnya.

Selain membahas program kerja, Kongres XVIII juga menetapkan perubahan dalam struktur organisasi Muslimat NU. Kini, kepemimpinan pusat akan diperkuat dengan adanya Ketua Umum Dewan Pembina PP Muslimat NU, selain Ketua Muslimat NU.

"Jadi ada penguatan di struktur Dewan Pembina. Ketua Umum kini ada di Dewan Pembina, sedangkan di Pengurus Pusat Muslimat NU tidak lagi menggunakan istilah Ketua Umum, melainkan Ketua Muslimat NU," ungkapnya.

Sebagai penutup, Khofifah yang baru saja terpilih sebagai Gubernur Jawa Timur periode 2025-2030 menegaskan pentingnya sinergi antara Muslimat NU dan berbagai pihak untuk terus memperkuat kontribusi organisasi ini bagi masyarakat.

"Terima kasih atas kebersamaan selama kongres ini. Semoga semua program yang telah kita rancang bisa berjalan dengan baik di seluruh daerah," pungkasnya. (red) 

 

 

harianmerahputih.id tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Back to Top