Baru Dikerjakan, Jalan Beton di Semarang Sudah Pecah-pecah

MERAH PUTIH|Semarang - Proyek infrastruktur yang dikerjakan Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kembali menjadi sorotan, menyusul ambruknya jalan tol Cibitung-Cilincing yang masih proses pengerjaan. Kali ini pembangunan jalan beton di Kota Semarang, Jawa Tengah.

Pantauan di lokasi, Kamis (20/8/2020), pembangunan jalan beton ini dikerjakan dua sisi. Satu sisi dari arah bandara baru sebelah kiri sudah selesai 90 persen. Sedang sisi kanan masih dalam proses pengerjaan.

Hanya saja, pengerjaan proyek jalan yang dananya bersumber dari APBN ini terkesan asal-asalan. Bahkan diduga tidak sesuai spec. Indikasinya, terlihat beton yang dipasang sudah pecah-pecah di sejumlah titik. "Kualitas betonnya jelek ini," kata seorang pelaku usaha jasa konstruksi yang melihat pekerjaan jalan beton itu.

Ia juga melihat pengerjaan jalan beton ini tidak rapi. Belum lagi material batu di pinggir jalan tidak dibersihkan oleh para pekerja. Juga plastik yang digunakan untuk menutup beton tidak serta merta dirapikan.

Selain itu, ada hal yang janggal. Pasalnya, di lokasi proyek tidak ada papan informasi mengenai pembangunan yang dikerjakan. Padahal, papan nama proyek ini menjadi keharusan dalam transparansi anggaran. Mulai dari perencanaan, pelaksanaan lelang, kontraktor pelaksana hingga batas waktu proyek dikerjakan.

Hal itu sudah diatur dalam Undang – Undang (UU) nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) dan Peraturan Presiden (Perpres) nomor 70 tahun 2012 tentang Perubahan Kedua atas Perpres nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. “Jika proyek tanpa plang nama proyek, berarti patut diduga melangga Peraturan Presiden dan Undang – Undang KIP,” tandas kontraktor ini yang meminta namanya tak dikorankan.

Ia mengaku sudah mengantongi sejumlah informasi mengenai proyek jalan beton ini. “Banyak yang memberi masukan ke kita. Nanti akan kita ungkap,” imbuh pria yang sudah biasa mengerjakan proyek jalan nasional ini. Ia menambahkan dirinya sudah menghubungi pihak PPK, tapi belum direspon. “Saya sudah menghubungi Pak Heru (PPK), tapi kok gak dijawab,” pungkas dia. (her)

harianmerahputih.id tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Berita Terkait
Back to Top